TENAGA BIMBINGAN

Tenaga bimbingan di sekolah mengalami kemajuan pesat dari yang dulunya hanya melibatkan kepala sekolah dan guru; dan sekarang melibatkan tenaga administrasi dan masyarakat. Ada 3 kelompok personil bimbingan berdasarkan taraf keterlibatan dan sifat tugas :

  • Tenaga Bimbingan utama : konselor sekolah, tenaga paraprofesional dan guru.
  • Tenaga administrasi bimbingan : terdiri dari petugas struktural dan memikul tanggungjawab sebagai perencana, koordinator, pengawas dan evaluator, meliputi Koordinator Bimbingan, Kepala sekolah, dan Pejabat Kantor Wilayah atau Pejabat Yayasan.
  • Tenaga yang menunjang : ahli psikometrik, psikolog sekolah, pekerja sosial, ahli pengajaran remedial, dokter sekolah dan psikiater.

Klasifikasi personil bimbingan ada 3 yaitu sebagai berikut :

  • Konselor sekolah : seseorang yang sudah berkualifikasi di dalam hal bimbingan.
  • Guru pembimbing atau guru-konselor : seseorang yang memiliki jabatan sebagai guru bidang studi dan sekaligus konselor.
  • Guru : Guru dapat memegang peran utama di dalam bimbingan tergantung dari pola generalis atau spesialis yang dianut sekolah.
  • Sumber tenaga penunjang : psikolog dan dokter

Perbedaan Antara Bimbingan dan Arahan

Arahan merupakan petunjuk untuk melakukan sesuatu sedangkan bimbingan mencakup arahan, bantuan dan adanya pemantauan terhadap orang yang diberi bimbingan, apakah dia telah mencapai tujuan yang diarahkan. Dapat disimpulkan bahwa arahan adalah bagian dari bimbingan.

Menurut saya, bimbingan dan konseling sekolah di luar negeri berbeda dengan bimbingan dan konseling sekolah di Indonesia, misalnya saja dari segi kurikulum yang digunakan sekolah. Salah satu masalah yang dihadapi anak-anak sekolah adalah kesulitan dalam memahami pelajaran sekolah. Bagaimana kurikulum yang dipakai sebuah sekolah akan berefek kepada bagaimana murid menguasai sebuah pelajaran dan secara tidak langsung dapat berdampak kepada kesulitan belajar yang dialami siswa.

PROGRAM BIMBNGAN

Bimbingan dan konseling perlu diberikan sejak dini, tujuannya agar permasalahan bisa segera teratasi dan tidak berlanjut di masa depan. Oleh karena itu, bimbingan dan konseling dapat diberikan mulai dari jenjang pendidikan Taman Kanak-kanak sampai perguruan tinggi. Berikut ini, akan dibahas mengenai bimbingan dan konseling di beberapa tingkatan pendidikan.

Bimbingan di TK

Tujuan utama bimbingan di TK adalah membantu anak agar :

1. anak dapat membantu dirinya sendiri untuk mengadakan penyesuaian pribadi dan penyesuaian sosial.

2. anak mampu melewati saat-saat transisi, dari lingkungan keluarga/rumah ke lingkungan teman sebaya dan guru/sekolah; dari suasana bebas ke suasana disiplin dan menghargai hak orang lain

Bimbingan di SD

Tujuan utama bimbingan di SD adalah membantu anak agar :

1. menguasai bahan ajaran tuntutan kurikuler

2. membuat pilihan dan menentukan bahan ajaran yang cocok

3. memiliki sikap pandangan belajar yang mendukung

4. mempunyai pola prilaku belajar yang mendukung

5. memilih teman bergaul, dan membentuk kelompok belajar yang serasi

6. mengadakan penyesuaian hidup berkelompok yang menunjang belajar

7. memecahkan masalah belajar yang dihadapi murid.

Bimbingan sejak SD dibilang cukup efektif karena :

  • anak-anak masih fleksibel dan masalah belum sempat berakar dalam
  • pada masa ini orang tua lebih melibatkan diri dengan pendidikan anak dan pendidikan di sekolah
  • masih banyak waktu bagi anak untuk dapat mempelajari pendekatan pemecahan masalah yang sehat

Bimbingan di SMP

Bimbingan di SMP akan membahas masalah seputar :

1. Bimbingan yang berkaitan dengan penyesuaian pendidikan

Siswa SMP yang pertama kali masuk ke sekolah dihadapi dengan banyak tantangan, dimana mereka harus menyesuaikan diri dengan sistem pendidikan, lingkungan belajar, guru, dan teman-teman. Selain itu, SMP merupakan tahapan penting dikarenakan mereka akan menentukan apakah mereka akan melanjutkan ke masa SMA atau SMK

2. Bimbingan yang berkaitan dengan perkembangan pribadi

Siswa SMP berada dalam kondisi emosional yang kurang stabil sehingga mereka membutuhkan bantuan untuk tumbuh ke arah “kematangan emosional”, artinya kemampuan mengarahkan emosi dasar yang kuat ini ke penyaluran yang baik, emosi tersebut diarahkan ke hal-hal yang baik. Secara rinci, bimbingan dan konseling di sekolah lanjutan tingkat pertama ditujukan untuk mengatasi permasalahan, seperti tercantum dalam kurikulum 1975 (dikutip dari Mapiare, 1984:292-293):

· Mengatasi kesulitan dalam memahami diri sendiri

· Mengatasi kesulitan dalam memahami lingkungannya

· Mengatasi kesulitan dalam mengidentifikasikan dan memecahkan masalah yang dihadapi

· Mengatasi kesulitan dalam menyalurkan kemampuan, minat dan bakat dalam bidang pendidikan dan kemungkinan pekerjaan secara tepat

Bimbingan di SMA

Tujuan bimbingan dan konseling di sekolah lanjutan tingkat atas secara rinci adalah sebagai berikut (Mapiare, 1984:302-304):

1. Mengatasi kesulitan dalam memahami dirinya sendiri yang berkaitan dengan : pengetahuan yang dicapai bagi kelanjutan studi; keterampilan yang dicapai bagi jabatan pekerjaan; sikap yang dimiliki bagi komunikasi dalam hubungan sosial

2. Mengatasi kesulitan dalam mengidentifikasi ciri-ciri dan tuntutan sekolah kini dan prospek mendatang

3. Mengatasi kesulitan dalam menguasai pengetahuan tuntutan sekolah

4. Mengatasi kesulitan dalam mengidentifkasi ciri-ciri dan tuntutan berbagai jenis karir dan lapangan kerja kini dan prospek mendatang

5. Mengatasi kesulitan dalam menguasai keterampilan-keterampilan tertentu yang dituntut suatu jenis karir dan lapangan kerja

6. Mengatasi kesulitan dalam mengidentifikasi ciri-ciri dan tuntutan lingkungan sosial kini dan prospek mendatang

7. Mengatasi kesulitan dalam menguasai sikap-sikap hormat dan penghargaan yang diharapkan lingkungan sosial tertentu

8. Mengatasi kesulitan dalam membuat keputusan arah mengenai pilihan kelompok mata pelajaran bagi kemungkinan kelanjutan studi, atau kemungkinan karir, dan arah pilihan bagi kemungkinan calon pasangan hidup serta dalam mengadakan penyesuaian dengan orang tua, masyarakat sekolah dan masyarakat luas



This entry was posted on 21.01 and is filed under . You can follow any responses to this entry through the RSS 2.0 feed. You can leave a response, or trackback from your own site.

0 komentar: